biarlah

meredah keras hujan yang dilempar sang awan hitam,
terbakar dalam basah,
cuba mengalir resah...

marah yang dipendam,
sabar selimuti tubuh keding,
menahan sejuk hujah fitnah yang menusuk tulang-temulang...

di pukul balun,
aku diam,
dibantai tibai,
aku diam,
di herdik biduk,
aku diam,
dihentam ketuk,
masih diam...

ku usap,
ku pujuk hati,

biarlah...
aku menarik selimut sabarku...

1 comment: